Penebaran Benih Ikan Nila
Penebaran Benih Ikan Nila / Credit foto ; https://www.olx.co.id/ |
Di alam bebas, ikan nila piaraan banyak diketemukan di air tawar seperti danau, sungai, waduk dan rawa. Temperatur maksimal untuk perkembangan ikan nila piaraan sekitar 25-30C dengan pH air 7-8.
Ikan nila piaraan terhitung hewan pemakan semua atau omnivora. Makanan alaminya plankton, plankton, tumbuhan air dan beragam hewan air yang lain. Pakan bikinan untuk budidaya ikan nila piaraan seharusnya memiliki kadar protein sekitaran 25%. Ongkos pakan untuk budidaya ikan nila piaraan lebih murah. Tidak seperti budidaya lele yang memerlukan pakan dengan kandungan protein tinggi, sekitaran 30-45%.
Dengan pengendalian yang pas, pembenihan ikan nila piaraan bisa menjadi usaha yang memberikan keuntungan. Kesempatan ini akan dibahas apa yang penting disiapkan untuk mengawali pembenihan ikan nila piaraan. Berikut Cara Penyebaran Benih Ikan Nila.
1. Kolam Ikan Nila
Kolam perawatan indukan ikan nila
Kolam ini dipakai untuk memiara indukan jantan dan betina. Ikan jantan dan betina harus ditaruh di kolam yang lain. Hingga diperlukan minimal dua kolam perawatan induk. Kolam tak perlu terlampau luas, hnaya saja harus cukup dalam untuk ikan dewasa, sekitaran 100-140 cm.
Kolam pemijahan ikan nila
Kolam pemijahan dipakai untuk memasangkan induk jantan dan betina. Tipe kontruksi kolam pemijahan ikan nila piaraan seharusnya dengan lantai dasar tanah. Dasar kolam diperlengkapi dengan kubangan-kubangan atau kemalir.
Kolam perawatan larva ikan nila
Kolam ini dibutuhkan untuk memiara larva ikan yang baru menetas. Type kolam yang dipakai dapat bak semen, kolam tanah atau hapa. Hapa sebagai jala yang lembut seperti kelambu yang dibikin mengapung di atas kolam. Sama seperti jala apung di danau, tetapi ukuran kecil. Hapa dapat diletakkan di kolam pemijahan.
Kolam pendederan benih ikan nila
Kolam ini dibutuhkan untuk memperbesar benih ikan sampai ukuran 10-12 cm. Atau, sampai ikan nila piaraan kuat untuk dibesarkan di kolam budidaya pembesaran.
2. Penyeleksian indukan ikan nila piaraan
Calon indukan untuk pembenihan ikan nila piaraan sebaiknya memakai galur murni yang genetis mempunyai karakter-sifat unggul. Saat ini indukan ikan nila piaraan yang tersebar dalam masyarakat banyak yang telah alami pengurangan kualitas. Untuk memperoleh indukan yang unggul, seharusnya mencari di beberapa tempat paling dipercaya seperti, balai-balai perikanan di tempat.
Indukan ikan nila piaraan masak gonad atau siap memijah, harga lumayan mahal. Karena itu, kita dapat memiara calon indukan sejak dari kecil sampai ikan siap untuk dipijahkan. Adapun beberapa ciri calon indukan ikan nila piaraan yang bagus ialah seperti berikut:
- Sebagai galur murni dan datang dari turunan yang lain.
- Keadaannya sehat dan wujud tubuhnya normal (tidak cacat).
- Sisik besar, formasinya rapi.
- Sisi kepala relatif kecil dibanding tubuhnya.
- Tubuh tebal dan berwarna mengkilat.
- Pergerakannya gesit, responsive pada pemberian pakan.
Ikan nila piaraan betina masuk masak gonad sesudah berusia 5-6 bulan. Induk betina yang hendak dipijahkan minimal sudah capai berat 200-250 gr dan untuk induk jantan 250-300 gr.
Seperti sudah disebut awalnya, ikan nila piaraan terhitung ikan yang jumlah telurnya sedikit. Satu induk betina seberat 200-250 gr cuman memiliki kandungan telur 500-1000 butir. Dari jumlahnya itu yang menetas jadi larva umumnya sekitar 200-400 ekor.
Periode keproduktifan indukan untuk pembenihan ikan nila piaraan sekitar 1,5-2 tahun. Indukan yang telah dibenihkan lebih dari dua tahun seharusnya ditukar sama yang baru. Karena kualitas dan jumlah anakannya akan turun. Induk ikan nila piaraan yang sudah memijah siap dipijahkan kembali sesudah 3-6 minggu.
3. Perawatan indukan Ikan Nila
Induk jantan dan betina yang dipersiapkan untuk pembenihan ikan nila piaraan harus dipiara di kolam terpisah. Induk betina digabungkan dengan betina yang lain, begitu halnya induk jantan. Padat sebar untuk kolam perawatan induk sekitaran 3-5 ekor/m2.
Kolam perawatan induk jantan dan betina harus mempunyai sumber pengairan yang lain (diatur seri). Buangan air dari kolam jantan tidak masuk ke kolam betina dan kebalikannya. Ini untuk menghindar terjadi pemijahan liar. Misalkan, sperma jantan terikut ke kolam betina hingga terjadi pembuahan.
Pemberian pakan untuk calon indukan seharusnya berkadar protein tinggi, lebih dari 35%. Berlainan dengan pakan ikan nila piaraan untuk pembesaran yang cuman memerlukan kandungan protein sekitaran 2%. Kandungan protein yang tinggi dibutuhkan supaya perkembangan gonad optimal. Jumlah pakan yang dibutuhkan untuk perawatan indukan sekitar 3% dari berat ikan setiap hari.
4. Pemijahan Ikan Nila Piaraan
Seperti telah dirinci awalnya, ikan nila piaraan benar-benar mudah memijah secara alami. Pemijahan ikan nila piaraan intens umumnya digunakan untuk produksi benih dengan jumlah besar. Karena untuk membuat infrastrukturnya memerlukan modal besar. Ini kali kami cuman akan membahas pemijahan ikan nila piaraan secara alami.
Dasar kolam pemijahan ikan nila piaraan seharusnya dibikin miring sekitaran 2-5%. Selanjutnya buat kemalir atau genangan di dasar kolam itu sedalam 20-30 cm sebagai beberapa lokasi ikan memijah.
Pemijahan ikan nila piaraan dilaksanakan secara massal. Indukan jantan dan betina disebarkan ke kolam pemijahan secara bersama. Padat sebar kolam pemijahan sekitar 1 ekor/m2, dengan perbedaan jantan dan betina 1:3.
Sepanjang proses pemijahan, beri pakan seperti pada kolam perawatan induk. Pemijahan ikan nila piaraan umumnya akan berjalan di hari ketujuh semenjak indukan disebar. Pemijahan berjalan di dasar kolam, umumnya dalam genangan atau cengkungan. Jika terjadi kesesuaian, telur yang dikeluarkan induk betina akan dibuahi oleh ikan jantan. Selanjutnya telur itu dierami dalam mulut induk betina.
Sepanjang proses pengeraman telur, induk ikan betina umumnya berpuasa. Karena itu, seharusnya pemberian pakan dikurangkan sampai tinggal setenganya. Ini penting untuk tekan biaya produksi dan menahan pembudukan tersisa pakan di dasar kolam.
Proses pengeraman umumnya berjalan sekitaran 1 minggu. Telur akan mentas jadi larva ikan. Jika induk betina berasa kolam banyak pakan alami ikan, dia akan keluarkan larva dari mulutnya secara serentak. Oleh karenanya, dalam sepanjang proses penyiapan kolam penting untuk memupuk dasar kolam supaya pakan alami ikan tumbuh. Larva ikan yang baru menetas akan berenang ke tepi kolam. Selekasnya mengambil dengan saringan lembut dan alihkan ke arah tempat perawatan larva.
5. Perawatan larva Ikan Nila
Larva ikan nila piaraan yang sudah menetas, seharusnya dibesarkan pada tempat khusus. Perpindahan dilaksanakan sesudah larva berusia 5-7 hari. Kolam perawatan larva dapat berbentuk kolam tembok, akuarium, container plastik atau hapa. Padat sebar untuk perawatan larva 50-200 ekor/m2, bergantung tipe kolamnya.
Beri pakan berprotein tinggi berupa tepung lembut memiliki ukuran 0,2-0,5 mm. Frekwensi pemberian pakan 4-5 kali satu hari, tiap kalinya sekitar 1 sdt pakan berupa tepung.
Alternative lain, pakan larva ikan nila piaraan dapat dibikin dengan rebus satu butir telor ayam. Selanjutnya mengambil kuning telurnya, lalu lumat dan campur dengan 1/2 liter air. Masukan dalam botol semprotan dan beri pada ikan sekitar 100 mililiter, setiap pemberian.
Lama pendederan larva sekitar 3-4 minggu, atau sampai larva ikan memiliki ukuran 2-3 cm. Larva yang sudah capai ukuran itu harus selekasnya dipindahkan ke kolam pendederan seterusnya. Karena daya tampung kolam larva tidak pantas kembali untuk ukuran ikan sebesar itu.
Pada tahapan pendederan larva, pembenihan ikan nila piaraan dapat dibikin supaya hasilkan benih ikan yang kelaminnya jantan semua. Beberapa pemberbudidaya pembesaran cenderung pilih benih ikan nila piaraan jantan untuk dibesarkan, atau budidaya ikan nila piaraan secara monosex. Karena perkembangan ikan jantan bisa lebih cepat dibanding ikan betina.
Panduan untuk membikin benih ikan jantan semua dengan memberinya hormon 17 alpha methyltestosteron pada tahapan pendederan larva. Campur hormon itu pada pakan ikan. Beri pada larva sampai ikan berusia 17 hari. Langkah ini akan hasilkan benih ikan jantan lebih dari 95%.
6. Pendederan Benih Ikan Nila
Sesudah larva dibesarkan sampai ukuran 2-3 cm, seterusnya kerjakan pendederan untuk memperoleh benih ikan yang siap diperbudidayakan pada tempat pembesaran. Pendederan sebaiknya memakai kolam yang bertambah luas.
Padat sebar untuk pendederan benih 30-50 ekor/m2. Lama perawatan benih ikan nila piaraan pada tahapan ini sekitaran 1-1,lima bulan. Atau, kurang lebih sampai ukuran benih 10-12 cm. Pakan untuk pendederan memakai pelet dengan kandungan protein 20-30%. Jumlah pakan yang dibutuhkan 3% dari berat badan ikan. Frekwensi pemberiannya 2-3 kali satu hari.
Tetapi tidak tutup peluang ukuran benih yang diinginkan pasar semakin besar dari itu. Jika begitu, kerjakan tahapan pendederan tahapan kedua sampai ukuran benih sesuai kebutuhan pasar.
7. Panen Pembenihan Ikan Nila Piaraan
Hal yang lain harus jadi perhatian dalam pembenihan ikan nila piaraan ialah pengaturan hama dan penyakit. Dalam masalah ini usaha penangkalan lebih diprioritaskan dibanding penyembuhan. Karena penyembuhan ikan yang sudah sakit cukup mengambil alih sumber daya.
Pemanenan seharusnya dilaksanakan saat pagi hari atau sore hari. Pengepakan atau pengiriman benih yang hendak dipasarkan dapat memakai tempat tertutup atau terbuka. Untuk pengangkutan jarak dekat tempat terbuka masih mungkin.
Tetapi jika pengangkutan memerlukan waktu lama dan jaraknya jauh, disarankan memakai tempat tertutup. Pengangkutan dengan tempat tertutup membutuhkan aerasi untuk membuat bertambah kandungan oksigen air. Tempat diisi air hingga 1/3-nya saja, bekasnya oksigen.