Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terkuaknya Misteri Batu Berjalan Di Lembah Kematian

Misteri batu berjalan di hamparan gurun yang kemdian dikenal sebagai lembah kematian di Callifornia Amerika Serikat akhirnya terpecahkan. Di lembah tersebut, matahari bersinar, Cahaya emas kekuningan terpendar diantara awan yang berarak. Bukit-bukit batu dibawahnya berdiri kokoh. Namun ketika matahari bersinar penuh, ada yang aneh, sebuah batu yang berukuran besar terpisah jauh dari bukit tersebut.

Batu tersebut sempat menghebohkan karena batu tersebut seolah bergerak sendiri. Ada jejak batu tersebut yang menguatkan jika batu tersebut memang berjalan sendiri. Jejak di tanah tersebut membekas dalam dan membentang jauh dari bukit batu tersebut.

Sangat misterius memang. Sebab batu akan selalu diam kecuali ada yang memindahkannya. Namun di lembah tersebut, batu bergerak sendiri, dan meninggalkan jejak yang cukup panjang. Dan ternyata fenomena batu bergerak sendiri tidak hanya terjadi di Amerika saja, namun juga terjadi di Spanyol dan beberapa negara lainnya.

Terkuaknya Misteri Batu Berjalan Di Lembah Kematian

Fenomana aneh ini membuat para ilmuan kebingungan. Banyak ilmuan yang kemudian mencoba untuk meneliti fenomena ini dan mencoba untuk memecahkan misteri batu berjalan sendiri. 

Setelah diadakan penelitian akhirnya terjawab sudah misteri batu berjalan sendiri tersebut. Bukan manusia, bukan jin, juga bukan angin yang memindahkan batu tersebut. Namun suatu proses kimia alami yang terjadi dikawasan tersebut.

Meneliti batu yang bergerak sendiri seperti ini memanglah bukan perkara yang mudah. Hal ini dikarenakan kawasan tersebut terisi air yang cukup untuk membentuk es mengapung di malam hari di musim dingin tapi juga cukup dangkal sehingga masih bisa memunculkan batu ke permukaan.

Ketika temperatur turun derastis pada malam hari. Kolam membeku dan membentuk lapisan es tipis seperti kaca. Pada pagi hari yang cerah, es tersebut akan mencair dan pecah menjadi panel-panel es besar. Dengan di bantu dengan air, batu-batu tersebut bergerak 5 meter per detik. Jauh dekat batu bergerak tergantung angin dan air yang ada disana. Akibatnya batu meninggalkan jejak lumpur yang lunak.