Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mitos Tentang Cinta Pada Pandangan Pertama

Mitos Tentang Cinta Pada Pandangan Pertama. Jatuh cinta pada pendangan pertama sering terjadi pada beberapa anak muda, mereka terpukau karena melihat ketampanan atau kecantikan lawan jenisnya, tapi banyak juga yang tidak percaya dengan cinta pada pendangan pertama, karena cinta itu timbul secara perlahan dan harus dengan pengenalan secara mendalam.

Ada beberapa mitos tentang jatuh cinta

Mitos 1 yaitu Cinta itu urusan hati atau jiwa

Benar bahwa cinta adalah gejolak emosi yang timbul dalam perasaan dihati atau jiwa. Tapi salah jika anda berfikir bahwa rasa cinta itu timbul begitu saja dalam hati. Rasa cinta tumbuh dari proses yang terjadi dalam otak, biologi dan fisik anda, saat tertarik pada seseorang tubuh anda dibanjiri biokimia tubuh spserti testosterone, estrogen, dopamine, dan norepinephrine yang bercampur aduk sehingga anda merasakan gejolak semosi tertentu. Perasaan-perasaan demikian yang kemudian anda terjemahkan sebagai"ada rasa, ada geregetan, ada deg-degan". Artinya cinta turun dari mata berputar-putar dan seluruh sistem tubuh lalu barulah terasa dihati.
Mitos Tentang Cinta Pada Pandangan Pertama

Mitos 2 yaitu Ada cinta pada jatuh cinta

Jatuh cinta pada pandangan pertama sesungguhnya tidak melibatkan cinta sama sekali. Cinta yang dimaksud  disini adalah rasa kesatuan dan kelekatan yang mengikat sehingga dua orang bisa bertahan m melalui suka-duka bersama. Saat PDKT dan terjadi cinta pada pandangan pertama, tidak ada cinta apapun kualitas rasa yang mendalam seserius itu. Yang ada hanyalah ketertarikan hasrat atau gairah untuk mencari, mendekati, dan memiliki sesuatu yang terlihat nikmat. Itu dorongan dan harapan yang normal alamiah, setiap manusia memang tercipta demikian.

Mitos 3 Cinta itu butuh kepastian dan kenyamanan

Mitos ini membuat banyak orang berlomba-lomba menawarkan kenyamanan, kebaikan, kepastian saat PDKT. Padahal itu malah sebaliknya, cinta pada pandangan pertama alias ketertarikan hasrat dan gairah itu muncul karena ada campuran antara kenyamanan dan tidak kenyamanan.

Kesimpulannya adalah jatuh cinta pada pandangan pertama itu sebenarnya tidak ada, yang ada adalah cinta karena nafsu pada pandangan pertama. Ketertarikan hasrat atau gairah itulah yang kemudian jika dibina dalam hubungan akan tumbuh jadi cinta yang serius, kuat dan mengikat untuk waktu yang lama.